Bangun Karakter Adaptif dan Inovatif, Kepemimpinan KAI Jadi Referensi Lintas Sektor
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo hadir sebagai pembicara dalam sesi Inspirational Talk pada Rapat Kerja Tengah Tahun SKK Migas 2025 yang diselenggarakan di Gedung City Plaza Jakarta, Rabu, 16 Juli 2025. Mengangkat tema Transformational Leadership, Didiek membagikan pengalaman nyata dalam memimpin transformasi KAI di tengah disrupsi, sekaligus memberi inspirasi kepada kurang lebih 170 peserta dan pimpinan dan manajemen SKK Migas yang hadir.
Dalam paparannya, Didiek menekankan bahwa transformasi bukan hanya soal teknologi dan struktur, tetapi menyangkut pembentukan karakter adaptif, budaya kerja kolaboratif, serta keteladanan dari para pemimpin. Kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang mampu menjadi mercusuar saat krisis, dan mampu mendorong organisasi bergerak cepat, tepat, dan berdampak.
“Transformasi membutuhkan keberanian mengambil keputusan strategis yang tidak selalu populer. Pemimpin harus hadir memberi arah, energi, dan harapan berbasis data dan nilai,” ujar Didiek.
Kinerja KAI selama lima tahun terakhir menjadi cermin dari prinsip tersebut. Setelah sempat merugi Rp1,7 triliun akibat pandemi pada 2020, KAI berhasil melakukan pemulihan secara bertahap, mengurangi kerugian menjadi Rp435 miliar pada 2021 dan akhirnya membukukan laba bersih Rp2,2 triliun pada 2024. Tak hanya membaik dari sisi keuangan, aset KAI juga tumbuh signifikan dari Rp52,2 triliun (2020) menjadi Rp97,1 triliun (2024), mencerminkan keberhasilan manajemen dalam mengembangkan nilai perusahaan.
Dalam aspek keselamatan, KAI mencatat penurunan jumlah kecelakaan secara konsisten dengan capaian terbaik pada 2024 yang merupakan angka kecelakaan terendah dalam 10 tahun terakhir. Hal ini merupakan hasil implementasi menyeluruh budaya keselamatan yang terus diperkuat, baik melalui pelatihan, sistem audit, hingga digitalisasi pengawasan.
Peningkatan kepuasan pelanggan juga menjadi indikator keberhasilan transformasi layanan. Indeks Kepuasan Pelanggan KAI pada 2024 mencapai skor 4,50 memperlihatkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan kereta api. Dari sisi keberlanjutan, KAI mencatat pencapaian penting dengan skor ESG 41 dari S&P Global pada tahun 2024, sebuah pengakuan terhadap komitmen perusahaan dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola.
Seluruh capaian ini, menurut Didiek tidak lepas dari pelaksanaan Triple Transformation yang dijalankan di tubuh KAI yaitu transformasi bisnis, transformasi digital, dan transformasi organisasi serta budaya. Ketiganya berjalan seiring, dipandu oleh nilai-nilai AKHLAK sebagai budaya kerja, serta strategi komunikasi yang inklusif untuk menyatukan seluruh elemen perusahaan dalam satu semangat perubahan.
Lebih jauh, Didiek memaparkan pendekatan manajemen krisis yang digunakan KAI sebagai respons terhadap pandemi melindungi keselamatan pelanggan dan karyawan, menjaga likuiditas, menjalankan efisiensi dan penghematan anggaran, serta mengoptimalkan pendapatan logistik seperti angkutan batu bara dan pemanfaatan aset nonproduksi.
Acara ini turut dihadiri oleh jajaran pimpinan SKK Miga seperti Sekretaris SKK Migas Luky Agung Yusgiantoro, Pengawas Internal Irjen Pol Ibnu Suhaendra, serta para deputi dari bidang eksplorasi, eksploitasi, keuangan, dan dukungan bisnis. Transformasi di SKK Migas yang kini mengusung struktur organisasi berbasis value chain menjadi konteks yang relevan dalam diskusi, mengingat tantangan dan urgensi perubahan serupa juga tengah dihadapi oleh berbagai institusi strategis nasional.
“Keberhasilan KAI bukan semata soal pertumbuhan finansial, melainkan tentang bagaimana perusahaan negara hadir memberi dampak nyata, membangun kepercayaan publik, dan mewujudkan visi untuk menggerakkan transportasi berkelanjutan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Transformasi adalah keniscayaan dan hanya dapat dicapai melalui kepemimpinan yang mempunya karakter kuat,” tutup Didiek.
Artikel ini juga tayangdi vritimes