PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 8 Surabaya berkomitmen untuk turut berkontribusi dalam memajukan pendidikan di Indonesia dengan menyediakan transportasi yang terjangkau, mudah, dan efisien.
Sebagai satu wujud dari komitmen tersebut, pada kesempatan ini KAI Daop 8 Surabaya dan Yayasan Bumi Shalawat Progresif mengadakan MoU Penandatanganan Kerjasama tentang pemberian diskon tarif tiket kereta api untuk santri, pengurus, pengajar, dan alumni pondok pesantren, dengan tema Bersinergi Untuk Negeri, Jumat (9/5).
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif mengungkapkan program diskon tiket ini merupakan bentuk dukungan KAI Daop 8 Surabaya terhadap dunia pendidikan, khususnya pondok pesantren yang menjadi salah satu pilar penting dalam mencerdaskan bangsa.
Dalam perjanjian ini KAI Daop 8 Surabaya memberikan diskon tarif pada kereta api jarak jauh dan menengah sebesar 10% (sepuluh persen) untuk kelas pelayanan eksekutif, bisnis, dan ekonomi dengan pemesanan melalui aplikasi Access by KAI untuk santri, pengurus, pengajar, dan alumni Pondok Pesantren Bumi Shalawat.
Lebih lanjut Luqman Arif mengungkapkan bahwa program diskon tiket ini merupakan inisiatif yang digagas untuk mempermudah mobilitas santri dan pengurus pondok pesantren dalam menunjang aktivitas pendidikan mereka, serta diharapkan dapat meringankan beban biaya transportasi bagi santri yang sering melakukan perjalanan untuk keperluan Pendidikan.
Perjanjian Kerjasama ini ditandangani oleh Ketua Yayasan Bumi Shalawat Progresif, KH. Aria Muchammad dan Executive Vice President KAI Daop 8 Surabaya, Wisnu Pramudyo.
Pada tahun 2025, KAI Daop 8 Surabaya telah melakukan 3 MoU yakni dengan Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya, Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya, dan Pondok Pesantren Bumi Sholawat Progresif Sidoarjo.
“Kolaborasi antara Pondok Pesantren dan PT KAI Daop 8 Surabaya ini menjadi bukti nyata sinergi antara dunia pendidikan dan transportasi dalam mendukung kemajuan bangsa. Melalui program ini, diharapkan semakin banyak santri yang dapat menempuh pendidikan dengan lebih mudah dan efisien”, tutup Luqman Arif.
Artikel ini juga tayangdi vritimes